Minggu, 18 Oktober 2015

ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN



PENGERTIAN

Arsitektur dan lingkungan merupakan suatu kombinasi dimana seni dan ilmu dalam merancang bangunan menjadi satu kaitan yang mempengaruhia kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

PENGARUH POSITIF ARSITEK TERHADAP LINGKUNGAN
  1. Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak  – dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green design.
  2. Memberikan dampak pada estetika bangunan
  3. Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.
  4. Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan

PERMASALAHAN TERKAIT
Arsitektur dan lingkungan sangat berkaitan , tidak sembarang seseorang membangun sebuah bangunan tanpa meneliti dan mengeksplor lingkungan sekitarnya. Dalam membangun pula seorang arsitek memang harus membangun sebuah bangunan yang mengikuti alur ruang lingkup di lingkungan sekitar. Dari dulu hingga sekarang bangunan memang selalu memiliki cirikhas dan fungsinya masing-masing tetapi ada satu hal yang membuat mereka yang membangun bangunan tersebut gagal secara menyeluruh.
Memang kita tidak bisa menolak kebenaran bahwa masih banyak bangunan- bangunan yang dibuat hanya berdasarkan citra bangunannya saja yang tanpa memiliki hubungan antara lingkungan sekitarnya. Contoh saja masih banyak bangunan “High Rise Building” di daerah Jakarta dan sekitarnya yang memang hampir gagal dalam pembangunan karena tidak memberikan pemecahan yang baik terhadap lahan yang digunakan untuk kesenjangan seterusnya dan efek positif terhadap lingkungan sekitarnya. Semisalnya juga area padat penduduk yang tergeser karena lahan sempit yang sudah di pakai oleh pihak-pihak pembangunan besar-besaran di area jakarta. Sehingga kurangnya daerah resapan air dan menimbulkan banjir. Banyak pula tata letak suatu lokasi/bangunan yang kurang pas sehingga bisa menimbulkan kemacetan dijalan karena jalan yang aksesnya tidak pas dilalui.
Di Jakarta misalnya, banyak proyek-proyek bangunan pencakar langit yang gagal dibangun. Ini 10 bangunan yang gagal dibangun:
  1. Kuningan Persada, (di Kuningan) rencana awal mau dibangun 451 meter dengan 70 lantai, harusnya selesai 1998.
  2. Sudirman Office & Ritz Carlton HOTEL, rencana awal setinggi 427 meter, dengan 81 lantai.
  3. Sampoerna Tower II atau Conrad International Center (di SCBD), rencananya 130 meter, dengan 36 lantai.
  4. Sampoerna Tower I atau Conrad International Centre (di SCBD), rencananya 130 meter, dengan 36 lantai.
  5. Dragon Tower, awalnya akan berdiri 422 meter dengan 101 lantai.
  6. Signature Tower (di SCBD), rancangannya setinggi 313 meter dengan 75 lantai. Kini ada proyek yang berbeda dengan nama The Signature Tower di SCBD setinggi 638 meter.
  7. Menara Kencana Tower I (Menara Kencana), rencananya setinggi 280 meter dengan 67 lantai.
  8. Menara Kencana Tower II (Menara Kencana), rencananya setinggi 280 meter dengan 67 lantai.
  9. Sahid Perdana, (Sudirman) rencana awal akan dibangun 192,41 meter dengan jumlah 46 lantai.
  10. Setia Budi, (Kuningan) rencana awalnya akan dibangun setinggi 188 meter dengan 45 lantai, harusnya selesai 2002
Tetapi meskipun adanya hal tersebut tidak kurang masih adanya beberapa arsitek yang menanggung dan memberikan solusi baik terhadap bangunan yang di buat olehnya, sehingga tidak merugikan lingkungan sekitarnya secara keseluruhan dan kesenjangan seterusnya terhadap lokasi tersebut.
Contohnya seperti Ridwan Kamil yang baru-baru ini membuat proyek “Tabir Bandung” Tabung air Bandung atau Rain Harvesting. Berupa 3 buah underground untuk menjadikan tempat mengalirkan air saat banjir yang di atasnya dijaadikan taman publik untuk interaksi masyarakat.
Tidak hanya itu dalam waktu dekat pula ridwan kamil akan membangun jalur pejalan kaki yang di bangun diatas sepanjang jalan Cihampeklas  atau Skywalk , sehingga warga bisa berinteraksi dan terpisah dengan baik dari kendaraan dan dapat menghindari kemacetan pula.
Rumah Ridwan kamil juga ramah lingkungan karena rumah memakai material tembok dengan beberapa botol minuman bekas yang dikumpulkannya selama 6 bulan, sehingga konsep rumah tersebut adalah “Hemat Energi”. Sirkulasi rumah tersebut juga sangat baik.
Itulah beberapa pembahasan mengenai permasalahan yang sering sekali kita jumpai tanpa disadari secara langsung.

SOLUSI
Membangun bangunan demi memuaskan sebuah penglihatan dari pencitraan dan gaya bangunan itu sendiri tidak salah, karena memang itu tujuan dan ada beberapa fungsi khusus yang dibutuhkan pada bangunan tersebut. Tetapi perlu diketahui dan diterapkan bahwa lingkungan tidak hanya sekedar bagian eksterior bangunan / diluar lokasi yang dianggap biasa saja. Pada dasarnya lingkungan lah yang membangun bangunan tersebut, dalam artian bahwa kita tidak bisa lepas dari sebuah hal-hal umum yang dapat mempengaruhinya baik itu secara positif atau negatifnya karena bangunan tersebut akan berpengaruh seterusnya. Benar kita harus memperhatikan lingkungan sekitar yang menunjang bangunan tersebut .Agar bangunan tersebut memiliki ciri yang berarti tidak hanya secara mikro saja tetapi juga makro.

DAFTAR PUSTAKA



Rabu, 17 Juni 2015

MANUSIA DAN HARAPAN



1. HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. [1]Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.[2] Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. [1] Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.[2]
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
2. PENYEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se efektif dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.

3. PENGERTIAN DOA
Doa bisa berarti juga HARAPAN atau CITA CITA. harapan atau cita-cita iniliah yang kita azamkan kepada Allah, karena kita berharap Allah selalu mendampingi atau menguatkan apa yang kita lakukan. misal seperti yang umum seperti do’a selamat dunia Akhirat.
Do’a merupakan harapan yang kita curahkan kepada sang Khaliq. maka harapan ini bukan hanya untuk dirimu sendiri namun untuk semua umat muslim dan umat manusia. sehingga pada kegiatan kita sehari-hari kita tidak berlaku Sombong, Radikal dan Anarkis. Sehingga doa akan menjadikan pribadi yang toleran dan menyatukan umat manusia.

4. KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
3 Teori kebenaran
·         Teori Corespondence ® menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.

·         Teori Consistency ® Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.

·         Teori Pragmatisme ® Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.

5. CARA UNTUK MENINGKATKAN KEYAKINAN AKAN HARAPAN
Hrus mempercayai hati nurani dan yakinkan diri bahwa semua hal tidak ada yang instan, bila tidak ada usaha. Nah, usaha inilah yang di bentuk dari keyakinan tersebut bahwa pasti bisa




DAFTAR PUSTAKA