Kamis, 25 Juni 2015
Rabu, 17 Juni 2015
MANUSIA DAN HARAPAN
1. HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk
dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu
kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. [1]Pada umumnya
harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang,
dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.[2] Namun ada kalanya harapan
tertumpu pada seseorang atau sesuatu. [1] Pada praktiknya banyak orang mencoba
menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.[2]
Beberapa pendapat menyatakan
bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan
salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal
"pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan
palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat
atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata
sangatlah kecil.
Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintar.
Antara harapan dan cita-cita
terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum
terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal
yang lebih baik atau meningkat.
2. PENYEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Penyebab manusia mempunyai
harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat
adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan
itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan
untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih
hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai
harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar
kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu
sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat
mengontrol harapan se efektif dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak
merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan
datang.
3. PENGERTIAN DOA
Doa bisa berarti juga HARAPAN
atau CITA CITA. harapan atau cita-cita iniliah yang kita azamkan kepada Allah,
karena kita berharap Allah selalu mendampingi atau menguatkan apa yang kita
lakukan. misal seperti yang umum seperti do’a selamat dunia Akhirat.
Do’a merupakan harapan yang kita
curahkan kepada sang Khaliq. maka harapan ini bukan hanya untuk dirimu sendiri
namun untuk semua umat muslim dan umat manusia. sehingga pada kegiatan kita
sehari-hari kita tidak berlaku Sombong, Radikal dan Anarkis. Sehingga doa akan
menjadikan pribadi yang toleran dan menyatukan umat manusia.
4. KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah kemauan
seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan
padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi
seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia
akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih
dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
3 Teori kebenaran
·
Teori Corespondence ® menerangkan bahwa
kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian
antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang
dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
·
Teori Consistency ® Teori ini merupakan suatu
usah apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap
relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat
konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam
waktu dan tempat yang lain.
·
Teori Pragmatisme ® Paragmatisme menguji
kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau
medoe problem olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika
mereka berguna mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar,
jika mengmbalikan pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa
persoalan dan kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia
selalu ada di dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan
penyesuaian dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
5. CARA UNTUK MENINGKATKAN KEYAKINAN AKAN HARAPAN
Hrus mempercayai hati nurani dan
yakinkan diri bahwa semua hal tidak ada yang instan, bila tidak ada usaha. Nah,
usaha inilah yang di bentuk dari keyakinan tersebut bahwa pasti bisa
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)